Rabu, 19 Juni 2013

Ilmu Parang Maya Ruh Idafi

Bismillahirrahmanirrahim..


Dalam perjalanan mencari ilmu, saya pernah bertemu dengan seorang batang malang di sebuah kampung dayak Kalimantan Timur. Batang malang berarti seorang jagoan atau pendekar. Perkenalan juga tidak disengaja. Suatu saat saya berada di rumah teman, lalu ada preman mengamuk dengan mandau di tangan. Alangkah bahayanya jika mandau itu mengenai orang. Maka orang-orang berhamburan menjauhi preman tersebut. Mereka mencari jarak yang aman agar mandau tidak memakan korban. 


Seorang bapak berani menghadang preman itu. Bapak itu menepukkan kedua tangannya ke arah preman itu dan preman itu langsung tersungkur bersujud minta ampun. Saya langsung mengetahui bahwa bapak itu bukanlah orang sembarangan. Sesuai dengan dugaan, beliau memang dikenal sebagai pendekar dan saya pun tertarik untuk berguru kepada beliau. Selama mengenal beliau, saya sangat kagum dengan pengetahuan keilmuannya yang luas. Beliau tampak rendah hati, padahal bisa mencabut pohon sebesar drum dan diangkat dengan satu jari telunjuk. 


Guru saya tersebut adalah seorang muallaf. Beliau sangat suka mempelajari ilmu dari Al Qur'an. Dan dari beliau, saya dikenalkan dengan ilmu Parang Maya Ruh Idafi. Ilmu ini termasuk ilmu menyerang dari jarak jauh. Bisa juga digunakan untuk berperang dan menghabisi musuh sebanyak satu kampung. Guru saya tersebut sering menggunakan jika menghadapi orang-orang jahat yang bersifat merusak. Ilmu Parang Maya memang sudah terkenal dipakai Suku Dayak dalam berperang. 


Ilmu ini bekerja berhubungan dengan ruh. Maka pengamalnya harus berlatih ketajaman hatinya sesuai petunjuk gurunya agar bisa melihat ruh sasaran itu. Dalam menggunakan ilmu ini, sebaiknya dicari pada saat bulan purnama. Beberapa bahan yang disiapkan dalam ritual antara lain ketan hitam, ketan putih dan ayam panggang. Selanjutnya memanggil malaikat pembawa ruh target agar hadir. Berikut contoh kalimat pemanggilnya: 


"Hai malaikat xxx Bawakan ruhnya si .... bin/binti.... Hai si ..... datanglah kau padaku, aku telah menyediakan makananmu. Makanlah dan hadirlah sekarang di hadapanku."


Dengan cara khusus, maka pengamal akan melihat kedatangan ruh sasaran datang lalu akan mengambil makanan yang telah disediakan. Pada saat itulah, mandau yang telah disiapkan ditebaskan pada jantung ruh tersebut. Maka jasad sasaran akan sukses berpindah ke alam kematian. Jantungnya putus dan ada bekas garis biru di badannya. 


Seperti itulah gambaran kasar ilmu berperang ini. Sungguh mengerikan bila dilontarkan untuk memanggil target sekampung dan menghilangkan nyawanya. Maka, kurang baiklah jika ilmu ini diajarkan secara terbuka. Kiranya para guru yang menguasai ilmu ini sangat selektif memilih murid yang akan mewarisinya.